Nikotin itu di terima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotonin. Meningkatnya serotonin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002: 22). Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin. Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang.
Efek dari rokok/tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan, Ilmu kedokteran jiwa, Psikiatri, 1979 : 33).
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
• 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
• 4x menderita kanker esophagus
• 2x kanker kandung kemih
• 2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Tobacco Free Initiave
menyebutkan bahwa :
1. Perokok jangka panjang (yang sudah lama merokok) memiliki 50%
resiko meninggal dunia akibat dari penyakit yang diakibatkan karena
kebiasaan merokok. Dari kematian-kematian ini, setengahnya akan
muncul di usia pertengahan(diantara usia 35-69).
2. Di Amerika Utara, merokok bertanggung jawab atas banyak kematian,
lebih banyak dari kematian akibat AIDS, alcohol, narkotik, kecelakaan
mobil, pembunuhan dan kasus-kasus bunuh diri.
3. Data yang didapat dari negara-negara berkembang mengindikasikan
bahwa merokok mengakibatkan kira-kira sepertiga dari semua kematian
akibat penyakit jantung dan sepertiga dari semua kematian akibat
kanker. Kebanyakan merokok mengakibatkan kematian yang
berhubungan dengan penyakit jantung.
4. Kanker paru-paru di kalangan wanita negara- negara berkembang
meningkat cepat. Di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat dan
Canada, kanker paru-paru sekarang melebihi kanker payudara sebagai
kanker pembunuh nomor satu di kalangan wanita.
5. Sebagai tambahan, selain mengakibatkan penyakit jantung dan beberapa
jenis kanker, rokok juga menyebabkan penyakit emphysema, penyakit
paru-paru kronis, gangrene, dan juga bisa mengakibatkan impotensi
seksual.